Showing posts with label Jalur. Show all posts
Showing posts with label Jalur. Show all posts
Daftar Jalur Pendakian Gunung Merapi - Jawa Tengah

Daftar Jalur Pendakian Gunung Merapi - Jawa Tengah

August 07, 2018
Jalur Pendakian Gunung Merapi, Jawa Tengah, Indonesia

Jalur Pendakian Gunung Merapi, Jawa Tengah, Indonesia

Gunung Merapi, yang secara harfiah berarti "Gunung Api," merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Terletak di Pulau Jawa, gunung ini menawarkan pengalaman pendakian yang menarik bagi para pecinta alam dan petualang. Dengan pemandangan yang menakjubkan dan tantangan pendakian yang memadu adrenalin, Gunung Merapi telah menjadi tujuan populer bagi para pendaki dari seluruh dunia.

Gunung Merapi

Pendakian Merapi: Informasi Penting

Apakah pendakian Merapi sudah dibuka?

Pendakian Gunung Merapi sering kali dibuka untuk umum, namun status pendakian dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada aktivitas vulkanik gunung. Sebelum memulai perjalanan, sangat penting untuk memeriksa informasi terbaru tentang status pendakian dan rekomendasi dari pihak berwenang. Anda dapat mengikuti update terbaru tentang Gunung Merapi di sumber ini.

Berapa jam naik Gunung Merapi?

Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki Gunung Merapi dapat bervariasi tergantung pada rute yang dipilih dan tingkat kebugaran fisik pendaki. Rata-rata, pendakian ke puncak Gunung Merapi memerlukan waktu sekitar 5-7 jam. Namun, perlu diingat bahwa kondisi cuaca dan medan yang terjal dapat mempengaruhi durasi pendakian. Persiapkan diri Anda dengan baik dan jangan lupa membawa perlengkapan yang diperlukan.

Di mana Gunung Merapi?

Gunung Merapi terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Koordinat geografisnya adalah 7.54° LS, 110.44° BT. Gunung ini dapat diakses melalui berbagai rute pendakian yang telah ditetapkan.

Jalur Pendakian yang Menantang

Jalur Pendakian Gunung Merapi menawarkan pengalaman luar biasa bagi para pendaki. Salah satu jalur yang populer adalah Jalur Kaliurang, yang sering kali digunakan oleh pendaki pemula dan menengah. Jalur ini menghadirkan pemandangan alam yang spektakuler dan memungkinkan pendaki untuk merasakan keindahan alam Gunung Merapi.

Pemandangan Gunung Merapi

Selain Jalur Kaliurang, terdapat juga jalur-jalur lain yang lebih menantang, seperti Jalur Selo dan Jalur Boyolali. Jalur-jalur ini menawarkan tantangan ekstra dengan medan yang lebih terjal dan pemandangan alam yang lebih dramatis. Para pendaki yang berpengalaman dan memiliki tingkat kebugaran yang baik biasanya memilih jalur-jalur ini untuk menguji kemampuan mereka.

Persiapan dan Tips Pendakian

Sebelum memulai pendakian Gunung Merapi, ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan:

  1. Perlengkapan: Pastikan Anda membawa perlengkapan pendakian yang mencukupi, termasuk pakaian hangat, sepatu yang nyaman, peralatan tidur, makanan ringan, dan air minum.
  2. Informasi Cuaca: Periksa perkiraan cuaca sebelum berangkat dan bawa perlengkapan sesuai dengan kondisi cuaca yang diharapkan.
  3. Izin dan Registrasi: Biasanya, para pendaki diharuskan untuk mendaftar dan mendapatkan izin pendakian sebelum memulai perjalanan. Pastikan Anda mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pihak berwenang.
  4. Pemandu Lokal: Disarankan untuk menggunakan jasa pemandu lokal yang berpengalaman, terutama jika Anda belum pernah mendaki Gunung Merapi sebelumnya.
  5. Keamanan dan Kesehatan: Prioritaskan keamanan dan kesehatan Anda selama pendakian. Ikuti instruksi pemandu dan patuhi peringatan dari pihak berwenang.

Untuk informasi lebih lanjut tentang jalur pendakian, persiapan, dan tips, Anda dapat mengunjungi sumber ini.

Menikmati Keindahan Gunung Merapi

Pendakian Gunung Merapi adalah pengalaman yang tak terlupakan. Dari puncak gunung, Anda akan disajikan pemandangan luar biasa yang meliputi lanskap alam yang indah dan keindahan alam sekitarnya. Ini adalah kesempatan untuk merasakan keajaiban alam Indonesia dan menghadapi tantangan yang memuaskan.

Jika Anda seorang pecinta alam dan petualangan, Gunung Merapi di Jawa Tengah, Indonesia, adalah destinasi yang harus Anda pertimbangkan. Persiapkan diri Anda dengan baik, patuhi aturan dan peraturan pendakian, dan nikmati momen tak terlupakan saat Anda menaklukkan puncak Gunung Merapi.

Daftar Jalur Pendakian Gunung Merbabu - Jawa Tengah

August 05, 2018

Gunung Merbabu (3142 mdpl) merupakan salah satu destinasi pendakian favorit diantara gunung-gunung di Jawa Tengah. Selain karena gunung ini memiliki pesona alam yang indah, juga karena gunung ini memiliki berbagai jalur pilihan yang membuat pendaki selalu penasaran untuk mencoba berbagai jalur yang ada. Berikut ulasan lengkap mengenai Jalur pendakian Gunung Merbabu Jawa Tengah.

Foto : Keindahan Pemandangan Pendakian Gunung Merbabu - Jawa Tengah

1. Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Selo

Jalur Pendakian via Selo merupakan jalur pendakian paling favorit diantara jalur lainnya. Hal ini dikarenakan jalur Selo, merupakan jalur yang berada tepat diantara Gn. Merbabu dan Gn. Merapi. Banyak diantara pendaki yang langsung mendaki dua gunung ini melalui daerah Selo.

Lokasi di Google Maps : https://goo.gl/maps/KqQ467Se66K2

Basecamp pendakian jalur Selo terletak di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Terdapat dua jalur utama di wilayah Kecamatan selo, yang sama-sama disebut "Jalur Selo". Adapun jalur yang lebih dahulu dibuat adalah jalur Gancik, yang terletak di desa Genting, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Dua jalur ini akan bertemu di Pos 3, dan lanjut hingga puncak dengan melalui jalur yang sama. Jalur Selo yang memiliki jarak dan waktu pendakian yang lebih cepat, dibanding jalur Gancik. Namun, rata-rata pendakian via Selo memakan waktu 8 - 9 jam perjalanan, tanpa dihitung waktu Camp dan istirahat.

2. Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Thekelan

Jalur Thekelan merupakan jalur tertua pendakian gunung merbabu. Jalur ini telah lama ada sebelum jalur-jalur lainnya mulai dibuka. Jalur thekelan didominasi oleh hutan pinus, dan jalur bebatuan yang terjal. Jalur ini kurang cocok untuk pemula. Estimasi pendakian melalui jalur ini adalah sekitar 9-10 jam

Lokasi di Google Maps : https://goo.gl/maps/LH1NTa2U5vy

Jalur ini terletak di Desa Thekelan, Kopeng, Salatiga. Pada awal pendakian, jalur ini didominasi oleh anak Tangga yang terbuat dari Tanah. Hal ini demi menghindari licin nya jalur bila saat pendakian turun hujan. Akan tetapi, saat turun gunung, tangga ini menjadi ujian tersendiri disaat lutut yang sudah diuji dengan perjalanan jauh.

Icon utama dari jalur ini adalah adalah jembatan setan, yaitu sisi bukit yang wajib dilalui sebelum sampai di Puncak Kenteng Songo. Saat melewati jalur ini kita wajib berhati-hati dan sangat tidak disarankan membawa carrier. Hal ini karena lebar jalan hanya sekitar 40 cm di tepi dinding bukit. Membawa beban berat akan mengurangi keseimbangan dan beresiko tergelincir.

3. Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Cuntel

Jalur pendakian Cuntel juga terdapat wilayah Kopeng, Salatiga. Tepatnya di desa Cuntel, jalur ini menjadi alternatif pertama apabila kuota pendakian dari jalur Thekelan telah penuh. Jalur ini juga menjadi alternatif lain saat turun gunung, karena lokasi-nya tidak begitu jauh dari Desa Thekelan. hampir sama dengan pendakian via Thekelan, Pendakian via Cuntel memakan waktu kurang lebih 9-10 jam.

Lokasi di Google Maps : https://goo.gl/maps/pYVFJ8cHouM2

Jalur Cuntel akan bertemu dengan jalur Thekelan di Pos 2 Pemancar. Di Pos 2 ini pendaki bisa bermalam dengan mendirikan tenda atau melanjutkan perjalanan. Setelah pos pemancar hingga camping area, jalur akan begitu ekstrim melewati bebatuan. Disinilah ujian terberat bagi pendaki yang melewati Jalur Cuntel, Jalur Thekelan, dan Jalur Wekas.

4. Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Wekas

Pendakian merbabu via Wekas merupakan salah satu jalur pendakian yang terletak di Kota Magelang. Jalur ini menjadi jalur favorit bagi pendaki dari Yogyakarta, karena lokasi yang dekat dan akses transportasi yang mudah. Estimasi pendakian melalui jalur Wekas kurang lebih 9 jam perjalnaan.

Jalur Wekas akan bertemu dengan Jalur Cuntel dan Thekelan di Pos 2 Pemancar. Akan tetapi, pendaki bisa melanjutkan langsung ke Jembatan Setan atau Puncak Syarif, tanpa melewati Pos Pemancar. Ini juga dimaksudkan untuk menyingkat waktu pendakian dan mengurangi resiko bertumpuknya pendaki dari 3 jalur. Karena jalur ini hanya memiliki 2 Pos, mungkin akan terkesan memakan waktu yang lama. Untuk itu, mengatur jadwal istirahat dan waktu pendakian sangat diwajibkan ketika melalui jalur ini.

5. Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Suwanting

Jalur Suwanting bisa dibilang jalur yang memiliki Estimasi waktu pendakian tercepat diantara jalur-jalur lainnya yaitu sekitar 5 - 6 Jam perjalanan. Hal ini karena, jalur ini lebih didominasi dengan trek menanjang sehingga waktu pendakian lebih sedikit bagi yang memiliki fisik prima. Sama dengan jalur Wekas, jalur Suwanting terletak di Dusun Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kota Magelang.

Lokasi di Google Maps : https://goo.gl/maps/yV1joiwWK2s

Jalur Suwanting memiliki 3 Pos istirahat, sebelum sampai di wilayah Sabana. Setelah Sabana, jalur ini akan langsung menunju Puncak Suwanting dan Puncak Kenteng Songo. Di Puncak Kenteng Songo inilah banyak pendaki mendirikan Tenda untuk bermalam. Hanya saja, jalur yang dilalui sangat terjal, sehingga pendakian di malam hari sangat tidak disarankan.

Daftar Jalur Pendakian Gunung Prau - Jawa Tengah

July 27, 2018

Gunung Prau (2565 mdpl) Wonosobo, Jawa Tengah memiliki 8 Jalur Pendakian. Akan tetapi, dari 8 Jalur ini hanya 6 jalur yang bisa dipergunakan oleh umum. Dua jalur sisanya digunakan untuk konservasi hutan dan perawatan vegetasi alami flora gunung prau. Gunung ini menjadi salah satu primadona para pendaki, karena memang tidak begitu tinggi yaitu 2.565 mdpl saja.

Gunung dengan ketinggian di bawah 3000 meter memang sering menjadi tujuan wisata pendaki pemula. Oleh karena itu, jangan heran bila gunung ini selalu ramai pengunjung. Selain karena medan dan jarak tempuh yang tidak begitu berat, jalur-jalur pendakian dibuat sedemikian rupa sehingga pendaki tidak terlalu menguras tenaga saat mendaki gunung ini. Mari, kita ulas Keenam Jalur Pendakian umum gunung Prau di bawah ini.

1. Jalur Pendakian Gunung Prau via Patak Banteng

Jalur Pendakian via Patak Banteng bisa jadi merupakan jalur pendakian terfavorit Gunung Prau. Jalur ini menjadi pilihan pertama, karena waktu pendakian yang relatif singkat antara 1-2 jam saja. Jalur ini terletak di Desa Patak Banteng, Kecamatan Sejajar, Kab. Wonosobo.

Untuk mencapai Basecamp jalur Patak Banteng, pendaki bisa langsung menuju ke Kantor Kepala Desa Patak Banteng, untuk registrasi pendakian, dan juga sebagai tempat istirahat sebelum melakukan pendakian.

2. Jalur Pendakian Gunung Prau via Kali Lembu

Jalur ini menjadi favorit ke 2 setelah jalur Patak. Jalur ini memiliki relief alam yang landai, jalur pendakian yang tidak begitu terjal, dan juga bonus-bonus di sela-sela perjalanan yang membuat pendaki tidak begitu merasa capek. Sebelum sampai di Camp Area, maka pendaki akan di suguhi kenikmatan air gunung dari Kali Serayu, sekaligus sebagai tempat mengisi air untuk keperluan bermalam di Camping Area.

Basecamp Kalilembu terletak satu Kecamatan dengan BC. Patak. Tempat camp area jalur ini juga tidak begitu jauh dari jalur Patak Banteng. Karena jarak yang dekat ini, terkadang beberapa pendaki memilih untuk menaiki gunung lewat jalur ini, dan turun lewat jalur Patak Banteng atau sebaliknya. Sensasi naik dan turun dari dua jalur memang menjadi pengalaman tersendiri di kalangan para pendaki.

3. Jalur Pendakian Gunung Prau via Dieng Wetan

jalur Dieng Wetan terletak di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Sejajar, Kabupaten Wonosobo. Masih satu wilayah dengan 2 jalur sebelumnya, jalur Dieng Wetan juga termasuk pilihan populer karena dekat dengan daerah Wisata Dieng.

Wetan dalam bahasa Indonesia berarti Timur, karena memang Desa ini merupakan wilayah bagian timur dari Dataran Tinggi Dieng. Beberapa Agen Wisata sering menggabungkan satu paket, antara wisata ke pegunungan Dieng plus Wisata Pendakian via Dieng Wetan. Jalur ini cocok untuk pemula, karena memang memiliki jalan yang lebih landai, meski dengan waktu pendakian yang lebih lama.

4. Jalur Pendakian Gunung Prau via Dieng Kulon

Jalur ini merupakan jalur pendakian yang berada di luar daerah Kabupaten Wonosobo. Jalur Dieng Kulon terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kab. Banjarnegara. Jalur ini juga sering disebut sebagai Jalur Dwarawati. Hal ini karena memang, jalur ini berdekatan dengan kawasan Wisata Candi Dwarawati.

5. Jalur Pendakian Gunung Prau via Campurejo

Pendakian melalui Campurejo bisa jadi satu diantara jalu-jalur pendakian Gunung Prau yang asing di telinga para pendaki. Selain karena jarang dilalui pendaki, jalur ini juga masih tergolong jalur baru yang dibuka oleh Swambin Jungle Trekking Club.

Jalur ini terletak di Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung. Artinya, jalur ini sudah berada di luar wilayah Kabupaten Wonosobo. Bagi yang ingin mendaki gunung Prau melalui jalur ini bisa langsung menuju Kab. Temanggung, untuk berikutnya langsung menuju wilayah Kecamatan Tretep.

6. Jalur Pendakian Gunung Prau via Wates

Jalur Wates juga merupakan jalur pendakian Gunung Prau yang terletak di Kabupaten temanggung. Jalur ini cenderung lebih dipilih pendaki, karena sudah lebih dahulu dibuka daripada jalur Campurejo, oleh warga setempat. Jalur ini tergolong landai, dan berjarak kurang lebih 4,7 KM dari puncak.

Faktor lain yang membuat jalur ini lebih disukai, adalah adanya sumber air bersih berupa Air Terjun, yang biasa digunakan pendaki untuk mengisi persediaan air dan juga melepas penat dan lelah karena pendakian. Air terjun ini terletak setelah Pos 2, yang artinya kamu cukup mengisi persediaan air secukupnya sampai Pos 2, baru diisi penuh setelah sampai di Air Terjun.

Foto: Pemandangan di Puncak Gn. Prau

Itulah tadi daftar lengkap Jalur Pendakian Gunung Prau yang dibuka untuk umum. Bila ada pertanyaan,silakan tulis di komentar di bawah ini. Silakan share tanpa perlu izin, dengan menyertakan sumber artikel. Salam MDPL!

Daftar Jalur Pendakian Gunung Lawu - Jawa Tengah

July 25, 2018

Gunung Lawu (3.265 mdpl) merupakan salah satu Gunung tidak Aktif yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Gunung ini paling sering dituju oleh wisatawan dari berbagai komunitas pendaki dalam maupun luar negeri, karena keindahan dan eksotisme alam yang masih asli, dan juga cerita-cerita mistis yang senantiasa dikisahkan oleh para pendaki. Seiring berjalannya waktu, gunung ini menjadi semakin populer dan menarik perhatian kawan-kawan pendaki dari berbagai wilayah.

Gunung ini terletak di tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan. Memiliki 3 puncak utama, yaitu puncak Hargo Dumilah, Hargo Dumiling, dan Hargo Dalem. Terdapat beberapa jalur utama yang paling sering dilalui para pendaki, untuk mencapai 3 puncak tersebut. Jalur mana sajakah itu? Mari kita ulas di bawah ini.


1. Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu

Jalur pendakian Lawu via Cemoro Sewu merupakan jalur pendakian paling favorit di kalangan para pendaki. Jalur ini sering dipilih karena kondisi jalur yang cukup mudah, dan waktu pendakian yang relatif singkat. Untuk mencapai puncak, rata-rata hanya dibutuhkan waktu antara 5-7 jam. Bila dibanding dua jalur lain-nya (Cemoro Kandang atau Candi Cetho), maka melalui jalur ini menjadi pilihan utama, bagi pendaki yang ingin menghabiskan malam-nya untuk camping di sekitar Puncak Gn. Lawu.

Jalur Cemoro Sewu terletak di Perbatasan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Magetan. Lokasi berada sebelum Telaga Sarangan. Untuk mencapai lokasi ini, paling mudah adalah menuju Kota Surakarta (Solo) terlebih dahulu, baru kemudian menggunakan kendaraan bermotor menuju arah Telaga Sarangan.

Tiket pendakian via Cemoro sewu tergolong cukup murah, antara 10.000 - 20.000 sudah termasuk parkir kendaraan. Hal ini juga, yang menyebabkan jalur ini menjadi sangat menarik perhatian para pendaki.

2. Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Kandang

Jalur Cemoro Kandang mungkin bisa dibilang sebagai jalur alternatif Cemoro Sewu. Bila jumlah pendaki sedang padat saat memasuki masa liburan panjang, jalur ini bisa dipilih demi mengghindari antrian di Base camp, atau antrian saat naik / turun Gunung. Lokasi jalur Cemoro Kandang juga tidak begitu jauh Cemoro Sewu. Mungkin hanya berjarak kurang dari 500 meter. Estimasi pendakian dari Jalur Cemowo Kandang sampai Puncak berkisar antara 7-8 Jam perjalanan tidak termasuk Istirahat.

Jalur Cemoro Kandang terkenal dengan jalanan dengan batu yang ditata rapi, untuk meminimalisir licin-nya jalur pendakian saat musim hujan tiba. Jalur Cemoro Kandang akan bertemu dengan Jalur Cemoro Sewu di Warung Mbok Yem.

3. Jalur Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho

Jalur Candi Cetho bisa jadi jalur yang paling jarang dilalui pendaki yang ingin mendaki Gunung Lawu. Pasalnya, jalur ini merupakan jalur pendakian terjauh dibanding jalur lainnya. Waktu pendakian rata-rata adalah 11-12 jam hingga sampai Puncak. Tentunya, jalur ini sangat tidak disarankan untuk pendaki pemula, atau yang sudah lama istirahat dari kegiatan pendakian.

Namun, berbanding terbalik dengan sulitnya pendakian melewati jalur ini, pesona alam yang disajikan justru lebih menawan dibandingkan jalur lainnya. Vegetasi alam yang masih asli, dan jarang tersentuh oleh tangan manusia membuat jalur ini tampak asli dan benar-benar berbeda dengan jalur lainnya. Terutama setelah mencapai Pos 5 hingga puncak Hargo Dalem, pendaki akan disuguhi dengan Sabana yang luas sejauh mata memandang. Apabila beruntung, pendaki bisa bertemu dengan kawanan Rusa yang sedang melintas.

4. Jalur Pendakian Gunung Lawu via Jogorogo

Jalur Jogorogo Ngawi mungkin menjadi jalur yang paling asing di telinga para Pendaki. Jalur ini berada di Kabupaten Ngawi, Tepatnya di Desa Girimulyo, Jogorogo. Jalur ini memiliki estimasi waktu pendakian yang tidak selama jalur Candi Cetho, yaitu sekitar 8-9 Jam perjalanan. Dengan suguhan pemandangan alam yang masih asli, jalur ini bisa jadi pilihan bagi pendaki yang sudah pernah melalui jalur-jalur lainnya

Jalur Jogorogo memiliki 5 pos Istirahat sebelum sampe ke Puncak Hargo Dalem. Padat-nya ilalang dan vegetasi yang tidak terjamah manusia, membuat jalur ini kurang terdeteksi maksimal bila kita tidak fokus saat melakukan pendakian. Maka dari itu jalur ini sangat tidak disarankan bagi pendaki pemula, dan juga tidak cocok dilalui di malam hari. Agar tidak tersesat saat melalui jalur ini, sangat disarankan untuk mendaki dengan teman yang sudah berpengalaman melalui jalur ini.

Itulah tadi beberapa Jalur Pendakian yang bisa kamu pilih sebelum mendaki Gunung Lawu. Setiap jalur punya karakter dan kelebihan masing-masing, sehingga kamu tidak perlu ragu untuk memilih. Bagi Pemula, disarankan untuk melalui Jalur Cemoro Sewu. Jalur ini sangat mudah dan jalan-jalan yang dilalui terlihat jelas tanpa banyak tertutup oleh rumput liar dan tanaman lainnya. Bagi yang sudah pernah melalui jalur Cemoro sewu, bisa mulai memiilih alternatif jalur lain untuk menikmati sensasi dan pengalaman yang berbeda dalam mendaki Gunung Lawu.

Semoga Artikel ini bermanfaat. Bila punya pertanyaan silakan tulis di Komentar di bawah. Jangan lupa Komen & Share ya! Salam MDPL!