Showing posts with label Merapi. Show all posts
Showing posts with label Merapi. Show all posts

Fenomena Gunung Merapi: Lava Pijar dan Aktivitas Gempa Teramati

August 14, 2023

Jogjakarta, Senin (14/8/2023) - Gunung Merapi, gunung api yang selalu mengundang perhatian, kembali memukau dengan peristiwa alamnya. Tiga kali guguran lava pijar meluncur dengan elegan dan mencapai jarak luar biasa hingga 1,8 kilometer menuju Kali Bebeng.

Observasi teliti dilakukan oleh tim ahli dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) selama setengah hari penuh, dimulai dari pukul 00:00 hingga 06:00 WIB.

Agus Budi Santoso, Kepala BPPTKG Yogyakarta, mengungkapkan bahwa cuaca cerah membantu pengamatan ini. Angin berhembus lembut menuju arah barat laut.

Selama periode tersebut, sebanyak 22 kali gempa akibat guguran tercatat dengan kekuatan berkisar antara 3 hingga 20 milimeter. Durasi gempa bervariasi, mulai dari 12,4 hingga 131,9 detik.

Fenomena gempa hybrid atau fase rangkaian gempa turut meramaikan panggung alam ini, terjadi sebanyak 28 kali. Gempa ini membawa amplitudo dalam kisaran 3 hingga 22 milimeter, dengan selisih waktu antara gelombang P dan S sekitar 0,3 hingga 0,5 detik. Durasi gempa berkisar antara 4,6 hingga 8,4 detik.

Adapun aktivitas vulkanik dangkal tercatat sebanyak lima kali, dengan amplitudo antara 52 hingga 70 milimeter, dan durasi berkisar antara 8,5 hingga 14,4 detik.

"Secara keseluruhan, Gunung Merapi kini berada pada level III atau fase siaga," tegas Agus.

Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya, khususnya guguran lava dan awan panas yang berpotensi terjadi di sektor selatan-barat daya. Sektor ini mencakup aliran Sungai Boyong dalam jarak maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng yang berjarak hingga 7 kilometer dari gunung.

Di sektor tenggara, kawasan ini meliputi Sungai Woro dalam jarak maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol dalam radius 5 kilometer.

Bahan vulkanik yang terekspulsa saat letusan eksplosif memiliki potensi untuk mencapai radius 3 kilometer dari puncak gunung.

Masyarakat diimbau dengan tegas untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di daerah yang berpotensi berbahaya.

Mereka juga diingatkan untuk bersiap menghadapi dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi, terutama ketika hujan turun di sekitar gunung.

"Bila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status Gunung Merapi akan dievaluasi kembali," tandasnya.

Daftar Jalur Pendakian Gunung Merapi - Jawa Tengah

Daftar Jalur Pendakian Gunung Merapi - Jawa Tengah

August 07, 2018
Jalur Pendakian Gunung Merapi, Jawa Tengah, Indonesia

Jalur Pendakian Gunung Merapi, Jawa Tengah, Indonesia

Gunung Merapi, yang secara harfiah berarti "Gunung Api," merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Terletak di Pulau Jawa, gunung ini menawarkan pengalaman pendakian yang menarik bagi para pecinta alam dan petualang. Dengan pemandangan yang menakjubkan dan tantangan pendakian yang memadu adrenalin, Gunung Merapi telah menjadi tujuan populer bagi para pendaki dari seluruh dunia.

Gunung Merapi

Pendakian Merapi: Informasi Penting

Apakah pendakian Merapi sudah dibuka?

Pendakian Gunung Merapi sering kali dibuka untuk umum, namun status pendakian dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada aktivitas vulkanik gunung. Sebelum memulai perjalanan, sangat penting untuk memeriksa informasi terbaru tentang status pendakian dan rekomendasi dari pihak berwenang. Anda dapat mengikuti update terbaru tentang Gunung Merapi di sumber ini.

Berapa jam naik Gunung Merapi?

Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki Gunung Merapi dapat bervariasi tergantung pada rute yang dipilih dan tingkat kebugaran fisik pendaki. Rata-rata, pendakian ke puncak Gunung Merapi memerlukan waktu sekitar 5-7 jam. Namun, perlu diingat bahwa kondisi cuaca dan medan yang terjal dapat mempengaruhi durasi pendakian. Persiapkan diri Anda dengan baik dan jangan lupa membawa perlengkapan yang diperlukan.

Di mana Gunung Merapi?

Gunung Merapi terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Koordinat geografisnya adalah 7.54° LS, 110.44° BT. Gunung ini dapat diakses melalui berbagai rute pendakian yang telah ditetapkan.

Jalur Pendakian yang Menantang

Jalur Pendakian Gunung Merapi menawarkan pengalaman luar biasa bagi para pendaki. Salah satu jalur yang populer adalah Jalur Kaliurang, yang sering kali digunakan oleh pendaki pemula dan menengah. Jalur ini menghadirkan pemandangan alam yang spektakuler dan memungkinkan pendaki untuk merasakan keindahan alam Gunung Merapi.

Pemandangan Gunung Merapi

Selain Jalur Kaliurang, terdapat juga jalur-jalur lain yang lebih menantang, seperti Jalur Selo dan Jalur Boyolali. Jalur-jalur ini menawarkan tantangan ekstra dengan medan yang lebih terjal dan pemandangan alam yang lebih dramatis. Para pendaki yang berpengalaman dan memiliki tingkat kebugaran yang baik biasanya memilih jalur-jalur ini untuk menguji kemampuan mereka.

Persiapan dan Tips Pendakian

Sebelum memulai pendakian Gunung Merapi, ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan:

  1. Perlengkapan: Pastikan Anda membawa perlengkapan pendakian yang mencukupi, termasuk pakaian hangat, sepatu yang nyaman, peralatan tidur, makanan ringan, dan air minum.
  2. Informasi Cuaca: Periksa perkiraan cuaca sebelum berangkat dan bawa perlengkapan sesuai dengan kondisi cuaca yang diharapkan.
  3. Izin dan Registrasi: Biasanya, para pendaki diharuskan untuk mendaftar dan mendapatkan izin pendakian sebelum memulai perjalanan. Pastikan Anda mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pihak berwenang.
  4. Pemandu Lokal: Disarankan untuk menggunakan jasa pemandu lokal yang berpengalaman, terutama jika Anda belum pernah mendaki Gunung Merapi sebelumnya.
  5. Keamanan dan Kesehatan: Prioritaskan keamanan dan kesehatan Anda selama pendakian. Ikuti instruksi pemandu dan patuhi peringatan dari pihak berwenang.

Untuk informasi lebih lanjut tentang jalur pendakian, persiapan, dan tips, Anda dapat mengunjungi sumber ini.

Menikmati Keindahan Gunung Merapi

Pendakian Gunung Merapi adalah pengalaman yang tak terlupakan. Dari puncak gunung, Anda akan disajikan pemandangan luar biasa yang meliputi lanskap alam yang indah dan keindahan alam sekitarnya. Ini adalah kesempatan untuk merasakan keajaiban alam Indonesia dan menghadapi tantangan yang memuaskan.

Jika Anda seorang pecinta alam dan petualangan, Gunung Merapi di Jawa Tengah, Indonesia, adalah destinasi yang harus Anda pertimbangkan. Persiapkan diri Anda dengan baik, patuhi aturan dan peraturan pendakian, dan nikmati momen tak terlupakan saat Anda menaklukkan puncak Gunung Merapi.

Status Waspada Level 2, Pendakian Merapi Ditutup

August 04, 2018

Hasil pantauan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, menyatakan bahwa status Gunung Merapi saat ini masih tetap Waspada Level 2. Hal ini sebagaimana rilis dari Twitter Resmi BPPTKG.


Foto Merapi Terakhir dari akun Resmi BPPTKG via Twitter

Status Waspada Level 2


Sebagaimana rilis resmi yang dikabarkan oleh BPPTKG melalui akun Resmi Twitter, menyatakan bahwa status Gunung Merapi saat ini masih Waspada Level 2. Artinya, bahwa Aktivitas vulkanik gunung ini meningkat yang dimungkinkan akan terjadinya erupsi gunung sewaktu-waktu.

Pendakian Merapi Ditutup

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta juga meminta masyarakat untuk mengosongkan aktivitas dalam radius 3 KM.

Tentunya, termasuk didalamnya adalah penutupan aktivitas pendakian. Hal ini dituturkan oleh Hanik, ketua BPPTKG Yogykarta sebagaimana yang dikutip dari situs Liputan6

Banyak Pendaki pindah ke Merbabu

Akibat dari penutupan pendakian dan aktivitas masyarakat di Radius 3 KM, banyak diantara pendaki yang terlanjur datang ke Basecamp Selo Merapi memutuskan untuk pindah pendakian ke Gunung Merbabu (3.142 mdpl). Hal ini dikarenakan memang salah satu Basecamp pendakian Merbabu dan Merapi terletak di Daerah yang sama, yaitu desa Selo, Kabupaten Boyolali.

Meski mengecewakan, hal ini tidak menyurutkan niat pendaki untuk tetap melakukan pendakian. Gunung Merbabu sendiri juga merupakan salah satu gunung terindah di Jawa Tengah.