Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat hari Ahad, 29 Juli 2018 pukul 5.47 WIT. Di wilayah Mataram, gempa ini terasa begitu kuat sehingga banyak warga panik dan berhamburan keluar rumah masing-masing. Setelah itu, masih terjadi gempa susulan belasan kali hingga pukul 08.00 WIT.
Gerbang Pendakian Rinjani Runtuh akibat Gempa. Foto: Twitter.com/BNPB_IndonesiaUsai gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok, pendakian Gunung Rinjani ditutup sementara oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) karena terjadi longsor di beberapa jalur pendakian Gunung Rinjani. Kepala BTNGR Sudiyono menuturkan,"Infomasi dari petugas ada terlihat debu dari arah pelawangan, diduga akibat longsor di jalur pendakian Sangkareang,". Hal ini sebagaimana dikutip di situs Antaranew Ahad (29/7/2018).
Foto korban Gempa Lombok, di Pusat Kesehatan Masyarakat SembalunBanyak pendaki yang saat ini masih berada di Gunung Rinjani sejak Jum'at (28/7/2018). Kepala BTNGR menghimbau untuk pendaki agar tetap di tempat sampai kondisi stabil. Menurut data BTNGR Resort Sembalun, jumlah pendaki sejak hari Jum'at sebanyak 788 orang. Evakuasi belum bisa dilakukan karena gempa susulan yang masih berdatangan, dan keadaan tanah yang tidak stabil.
Pasca Gempa NTB, 226 Pendaki Masih Terjebak di Rinjani
Menurut laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berpusat di koordinat 8,26 Lintang Selatan, dan 116,55 Bujur Timur. Lokasi gempa terjadi di regional Sumbawa pada kedalaman 10 kilometer. Meski gempa tidak berpotensi Tsunami, masyarakat dihimbau untuk tetap berjaga, bila terjadi gempa susulan.
Sumber : Kompas